Aku Menang

Hari ini,hari Selasa aku lomba paduan suara. kami sudah latihan sebisa mungkin untuk menang. Lagu wajibnya adalah " Muktamar Muhammadiyah" dan " Mars Aisyiyah". Sebelum berangkat ke tempat lomba,kami peserta paduan suara latihan terlebih dahulu di sekolah. Setelah siap kami langsung berangkat menuju tempat lomba. Menurutku,sekolahku tidak menang karena sekolahku itu tidak biasa menang. Nomor urut kami adalah 04. Ibuku sangat berjsa karena mau membantu melatih dan mengiringi kami semua walaupun tidak dibayar. Saat di sana di gedung PDM,kebetulan bapak adalah sekertaris PDM,dan saat mau maju bapak menyemangati SD Muhammadiyah agar menang. Dan ternyata,oh ternyata SD ku menang walaupun juara 2. Dan itu sangat menggembirakan walaupun tidak juara 1 tetapi kami sudah berusaha sebaik mungkin agar menang.

" Kesalll"

Tadi aku hendak main game di Facebook. Tetapi loading nya lama sekali. Lalu eror,aku marah sekali karena beberapa jam lalu aku juga mau masuk ke Facebook,tetapi lama sekali. Akhirnya aku tidak jadi main. Dan tiba-tiba aku ingat blogku lalu aku menulis kejadian tadi. Oiya kemarin kata bapakku eyang Tegal mengadakan lomba menulis keluarga Tegal,dan akupun ikut karena aku juga suka menulis. Bapak dapat informasi itu dari om Iba. Mungkin eyang terinspirasi oleh tulisan yang dikarang bapak,karena bapak mengeposkan tulsan itu keTegal. Kata bapak hadiahnya piala.

Tetapi aku tidak menginginkan pialanya saja,dan kalu aku tidak menang tidak apa-apa yang penting aku berani,untuk ikut berlomba. Dan mungkin itu bisa saja menjadi cita-citaku.

Teman-Temanku Datang

Aku sudah menunggu ini sejak hari Jum'at kemarin. Aku menunggu teman-temanku datang ke rumah untuk latihan paduan suara. Ternyata teman-temanku datang,tetapi hanya yang perempuan saja yang datang kerumahku yang laki-laki tidak. Saat aku paduan suara aku selalu diejek " Tembok China". Kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku diejek tembok china. Jawabanya adalah karena aku melarang mereka bersandar di tembok saat sedang latihan paduan suara. Dan saat pak guru mengumumkan bahwa latihanya di rumahku,laki-laki menjawab seperti ini " Lah,lebih baik di hukum daripada kerumahnya tembok china". Lalu saat aku pulang sekolah aku berata seperti itu kapada bapak. Lalu bapak menjawab " Sudah biarkan saja mereka itu orang yang tidak mau maju". Lalu aku pun membayangkan kalu esok hari itu mungkin anak laki-laki akan di hukum.

Main Game

Maaf sudah beberapa hari ini aku ngga nulis tapi sekarang aku akan menulis. Tadi aku baru membuka facebook ku lalu ada game baru,dan aku mencobanya. Dan aku teringat blogku jadi sambil menunggu game nya karena loading lama sekali aku mending menulis blog. Aku sangat menantikan esok hari,bukan aku senang liburnya tetapi teman-temanku akan datang untuk latihan paduan suara krena aku akan lomba paduan suara. Udah dulu ya. :)

Tidak Libur

Hari ini hari Senin. Aku tidak tahu mau menulis apa. Tetapi aku baru teringat tentang kejadian pada waktu di sekolah tadi. Ceritanya seperti ini,kata pak guru Soni ( guru SBK )nanti tidak latihan paduan suara. Tetapi paduan suara,dengan terpaksa kami lakukan. Karena kemarin Sabtu banyak yang bicara bahwa Selasa sampai Kamis libur jadi kami bertanya. Ternyata jawabanya adalah tidak libur. Anggota paduan suara berhenti sejenak,lalu riuh karena ingin esok libur begitupula aku. Pak guru pun memerintah untuk kembali ke kelas masing-masing,kami pun melakukanya. Saat di kelas,karena tidak ada pak guru kami berkata lagi kepada pak Soni. Pak Soni hanya mengangguk. Lalu seisi kelas pun riuh saking girangnya. Sesudah memakai tas aku berkata kepada ketua kelas (walaupun ketua kelas, dia yang paling bandel)" Siapkan Den". Tetapi dia berkata 'Nanti nunggu pak guru masuk kelas". Lalu saat pak guru memasuki kelas pak guru berkata "Belum saatnya pulang" . Lalu Rani temanku berkata " Pak guru tapi katanya pak Soni ya sanah pulang ". Setelah itu pak guru memarahi kami,dan perintah pak guru sehabis Sholat berdo'a agar libur kami semua pun melakukan itu.

" Aku Menyesal "

Sudah lama sekali aku tidak menulis blog,sudah lebih dari sebulan. Padahal aku bercita-cita sebagai sastrawan atau apalah. Tapi aku malah jarang menulis dan sekarang baru menulis. Saat bulan yang lalu, bapak pernah kultum. Kultumnya seperti ini "Kalau kau bercita-cita menjadi apa saja,maka saat kau masih kecil belajarlah sesuai cita-citamu". Seharusnya aku menulis setiap hari, dan aku sangat-sangat menyesal karena,kalau aku menulis setiap hari blogku akan penuh dan setiap orang yang membaca blogku terus membaca karanganku setiap hari. Tapi sekarang semua orang yang biasanya membaca blogku kini mungkin sedang melamun atau membaca koran tetapi bosan dan tidak ada cerita menarik seperti yang ada di blogku. Karena tidak ada tulisan baru di blogku mungkin kini dia sedang menonton televisi atau apalah. Aku sangat tidak menyangka bahwa blogku akan kosong seperti ini. Dan sekarang hari ini dan bulan ini aku baru menulis,sungguh bodohnya aku. Maafkan aku teman-temanku yang selalu membaca karanganku ini aku benar-benar menyesal tentang kejadian ini dan aku berharap aku tidak akan mengulangi perbuatanku yang seperti ini.

Menghadiri Pernikahan Saudara

Saat pulang sekolah pada hari kamis,kami keluarga Tegal mau menghadiri pernikahan sudara di Jakarta. Tetapi sebelum pargi ke Jakarta,kami ke rumah eyang Tegal terlebih dahulu. Karena kami ke Jakarta dengan keluarga Tegal,dan kami menginap sehari di rumah eyang Tegal. Esok paginya sehabis shubuh kami bersiap-siap berangkat menuju stasiun. Yang ikut hanya kami sekeluarga,tante Dewi dan Alma (saudaraku),juga eyang kakung dan eyang putri,dan juga eyang Navizah (kakak eyang kakung). Sedangkan yang lainnya tinggal di Jakarta. Setelah sampai di stasiun, kami berangkat dengan kereta. Kami sampai di stasiun Gambir, Jakarta Selatan. Sesampai di stasiun Gambir kami pergi ke Hotel Marcopolo,di daerah Menteng, Jakarta Selatan. Lalu kami menempati kamar masing-masing. Setelah itu kami istirahat sebentar di hotel. Dan aku,kakak,dan saudaraku Alma bermain bola,basket dan pingpong. Sesudah makan siang kami beristirahat di hotel. Tiba-tiba,om Iba datang ke Hotel,bersama anaknya Hana & Naura. Om Iba ingin mengajak kami ke museum,tetapi tutup. Akhirnya kita jalan-jalan naik bus Trans Jakarta. Setelah itu kami berjalan kaki menuju Plaza Indonesia. Sesampai di Plaza Indonesia kami menonton film "How to Train Your Dragon" di bioskop.

Sehabis menonton film kami pergi ke Cawang, ketempat apartemennya om Iba dan om Weis,kami pun makan malam di sana. Kami pulang jam setengah dua belas malam dan tidur jam 00.00. Esok paginya sehabis sholat shubuh kami berenang,setelah berenang makan pagi. Saat makan pagi,temannya ibu datang,mungkin sudah janjian. Setelah teman ibu pulang kami berangkat menuju pernikahan saudaranya bapak. Setelah itu kami menuju hotel dan beristirahat. Sehabis istirahat tante Dewi,tante Ida, Alma ,Tata,eyang kakung dan eyang putri pergi,tapi aku tidak tahu perginya kemana. Waktu terus berganti sekarang sudah jam lima sore aku dan keluargaku pergi ke stasiun karena esok harinya ada pemilu bupati jadi aku dan keluargaku pergi sekarang.