Sabtu, 27 Agustus 2016

Pertama kali dan Semoga yang Terakhir kali (2)

Jum'at,12 Agustus 2016. Aku pulang. Aku sudah ga tahan lagi dengan sakitku,aku ingin ada orang-orang terdekatku yang merawatku (manja ya). Dengan kondisi seperti itu aku nekat pulang,sendiri,naik bis. Aku menyiapkan semua,lalu aku pesan go-jek. Lalu aku pun berangkat. Pesan bis di dongkelan,lalu beberapa saat kemudian bis datang,aku melangkah menuju bis seperti orang mabuk,terhuyung-huyung. Aku pun duduk di bis. Sebelahku ada perempuan muda berjilbab,cantik orangnya. Dia bertanya kepadaku mau kemana,aku jawab ke kebumen,ternyata dia juga mau ke kebumen. Dia trus mengajak omong aku,dia orangnya ramah,tapi sayangnya aku dalam keadaan lemas dan ingin istirahat jadi aku menjawabnya dengan tidak antusias. Beberapa jam kemudian bis sampai ke Kebumen,melewati sawah-sawah dan pabrik genteng. Lalu sampai lah di simpang lima,di depan Massokka aku berhenti. Aku pun menyebrang dengan berhati-hati,karena jalan disitu ramai sekali,dan aku dalam keadaan tidak sehat. Aku pun sampai di Massokka,rumah eyangku. Disana ada omku lagi tiduran di kasur depan tv. Aku hanya bertanya "om,ibu dimana?" dia bilang "gatau,lah kamu kesini naik apa?" "bis" aku menjawab seraya merebahkan diri di kasur itu. Beberapa menit kemudian aku tertidur dan rasanya seperti orang digebuk sekampung,ga enak. Aku selama 2 malam tidak bisa tidur dengan nyenyak. Sayup-sayup aku mendengar suara ibu,aku pun membuka mata. Dia pun memegang keningku "wuih panas banget,masih lemes?" "masih". Aku lupa apa percakapan selanjutnya,lalu ibuku mengoles minyak kayu putih dan memijat". Rumah eyang mulai ramai,ada om hasan,om fahmi,dan om hamid ada pula eyang dan ibu. Ibuku pun bertanya pada omku yang kebetulan dokter. Trus dia menjelaskan ini itu,lalu aku diberi obat sama ibu. Niatnya ibu menjemputku di tempat eyang,lalu kita pulang ke rumah,tapi melihat kondisiku kayak gitu akhirnya kita nginep di rumah eyang. Ibu juga bilang kepadaku kalau dia juga ngga enak badan, dia pun bilang "biasanya kalau anaknya lagi sakit,rasanya ibunya juga sakit". Aku terharu dengar apa yang ibu katakan sekaligus sedih,trus aku bilang "jangan sakit lah bu,biar yasmin aja ibu ngga usah". Malamnya aku ga nafsu makan. Tidurpun ga enak. Jadi inget lagu yang liriknya "makan pupn tak enak,tidur pun ku tiada nyenyak" . Paginya,shalat subuh lalu ngobrol-ngobrol bareng eyang dan om-om,lalu kita pulang. Sesampai di rumah bapak sudah pulang dari tegal. Lalu aku istirahat,setelah di cek,ternyata aku masih panas,aku pun diberi obat. Aku pun disuruh istirahat dan aku pun istirahat. Karena bapak dan ibu ada acara jadi aku ditinggal,dengan harapan aku istirahat. Trus bapak datang ngecek masih panas apa ngga,ternyata masih panas. Ibu pun pulang juga mengecek. Hari itu untuk pertama kalinya aku b a b dari hari rabu. tapi itu terus menerus alias diare,akhirnya bapak membelikanku oralit. Minggunya kita ber 3 pergi ke sruweng karena bapak dan ibu ada acara disana,sementara aku ditinggal di tempat eyang,untuk istirahat. Bapak pun menjemputku ditempat eyang dan kami makan di tempat eyang,dan untuk pertama kalinya aku makan sampai habis. Aku pun pulang bareng bapak,sementara ibu masih di tempat acara karena ibu jadi panitia. Ibu pun akhirnya sampai rumah dan istirahat. Karena aku masih panas dan pusing,akhirnya bapak memutuskan untuk mengajak aku ke PKU untuk diperiksa. Aku diperiksa di IGD,diambil darahnya dan ditanya-tanyain oleh dokternya. Setelah dijelasin kalau aku panas dari hari kamis,dan sekarang aku diare,pusing dan lemas,kamu tau ga apa yang dikatakan dokternya? "Mau mondok?" trus aku bingung ha,mondok. Trus dijelasin "mau nginep ngga?" aku bilang "ngga mau",dokternya bilang lagi "masalahnya udah panas dari kamis,ini sudah 3 hari takutnya..." apagitu aku lupa. Akhirnya aku minta pendapat bapak,bapak bilang "udah gapapa,biar sembuh yasmin..paling cuma sehari" akhirnya jadi nginep. Aku nangis. Aku nangis karena aku ngerepotin bapak ibu,aku nangis karena kenapa aku bisa sakit kayak gini. Aku berdoa,dzikir dan istighfar dalam hati,berharap semua baik-baik saja,walaupun aku tau kalau ga baik-baik aja. Tapi aku yakin Allah akan memberiku kesembuhan.
Aku pun diantar ke kamar. Bapak lalu pergi ke rumah njemput ibu. Mereka pun datang membawa barang-barang. Malamnya om hamid dan tante tikka datang menjenguk,dan mereka membawa donat,yang aslinya enak banget bagi orang sehat. Untuk pertama kalinya aku diopname,nginep,dan diinfus. Bapak ibuku ikut tidur disitu. Setiap beberapa jam sekali mereka cek tensi dan suhu tubuh,yang ndilalahnye ngeceknya pas lagi naik suhunya,kenapa pas lagi turun ga di cek coba? . Aku hampir didiagnosa kena Tifus,tapi tiufsnya negatif. Didiagnosa kena DB,tapi negatif juga. Banyak yang bilang ini karena kecapekan,soalnya emang aku pulang sore terus. Setelah demamku turun,dan dicek trombosit. Ternyata trombositku turun,dan aku harus menaikkannya jika mau keluar dari rumah sakit. Akhirnya pas hari ke 3 aku pulang dengan keinginanku karena panasnya dan diarenya sudah membaik,tinggal ningkatkan trombosit. Akhirnya aku istirahat dirumah,makan masakan ibu yang luarbiasa enaknya dan sangat jauh dibanding makanan rumah sakit. Beberapa hari setelah cek urin dan darah,hasilnya keluar trombositku sudah naik tetapi ada bakteri di urin. Itu mengapa pas aku di rumah sakit aku kesulitan pipis,ternyata ada infeksi saluran kencing. Beberapa hari kemudian aku sembuh dan aku berangkat ke jogja pada hari minggu. 
 Aku bersyukur,sangat bersyukur sekarang aku sehat,keluargaku sehat. Aku juga bersyukur telah diberi sakit kemarin ini,aku jadi tau kalau di rumah sakit ngga enak banget rasanya,aku jadi sadar kalau aku harus merawat badanku agar tidak jatuh sakit,aku juga sadar kalau Allah selalu ada buat aku. Aku juga bersyukur banget punya keluarga yang luar biasa,ibu bapakku sabar nungguin aku,berdoa buat aku agar cepat sembuh,kakakku juga sampe dateng hari sabtunya. Pokoknya sakit kemaren itu berbekas banget,keinget banget. Maka bersyukurlah kalian yang sehat,kalian itu ibarat memakai mahkota,namun kalian ga bisa liat. Hanya orang sakitlah yang bisa liat kalau kalian memakai mahkota.

1 komentar:

  1. As stated by Stanford Medical, It's in fact the SINGLE reason this country's women live 10 years more and weigh an average of 19 KG less than we do.

    (By the way, it has NOTHING to do with genetics or some secret diet and EVERYTHING around "HOW" they eat.)

    BTW, What I said is "HOW", not "WHAT"...

    TAP this link to uncover if this short test can help you release your true weight loss possibility

    BalasHapus