Sabtu,9 Juli 2016 pukul 4 lebih dini hari aku sudah terbangun dan menyiapkan hal-hal kecil yang perlu aku bawa untuk mendaki,karena hal-hal yang penting sudah aku persiapkan sejak lama. Setelah selesai shalat subuh,aku mandi bersiap-siap untuk pergi ke Wonosobo. Pada saat itu aku lagi liburan ke rumah eyang di Tegal, Aku berangkat kesana bersama 4 sepupuku dan Oomku yaitu Alma,Ka Tata,Hanna,Naura dan Oom Ibba, Selesai makan,kita pun menyalami semua penduduk di rumah eyang dan meminta doa untuk kelancaran,btw this is my first time guys !! :D . Sebelum itu,kita menghampiri Hanna dan Naura di Balapulang,habis itu kita langsung tancap gas. Perlu diketahui hari-hari itu masih hari dimana orang banyak mudik, ya jadinya macet bung,apalagi pas mau ke Dieng nya. Setelah makan siang di daerah Dieng,kita melanjutkan perjalanan menuju Basecamp pendakian Gunung Prau,Tapak Banteng. Sesampainya disana kita menurunkan barang-barang yang akan kita bawa dan yang akan porter bawa. Selain itu,kita juga nunggu Oom Dona yang katanya mau ikut. Sembari nunggu,karena disitu agak gerimis,kita dipersilahkan masuk ke dalam rumah penduduk karena disitu ada api untuk menghangatkan tubuh. Selagi kita menghangatkan diri,tuan rumahnya memberi saran-saran dalam menaik gunung misalnya : saat kita sedang naik gunung usahakan jangan menggunakan jaket yang tebal karena kita pasti akan keringetan,dan karna udara disana dingin keringat itu bisa menjadikan kita hipotermia. Dirumah itu juga ada warung makanan dan ada penutup kepala dengan bentuk hewan yang lucu-lucu terus kita beli deh. Akhirnya Oom Dona pun datang,kita pun foto-foto dulu,berdoa,dann berangkat ! Kita naik tangga terlebih dulu dan karna ini pertama kalinya aku naik,aku ngerasa gampang capek,masa baru naik sebentar udah capek. Kita terus berjalan -dengan berhenti-berhenti tentunya hehe- pos 1 terlewati kemudian pos 2. Ini fotonya
Setelah selesai istirahat,kita lanjutin lagi dan itu udah mulai maghrib. Kita naik lagi dan mendengar adzan Isya dan akhirnya kita sampai di Pos 3. Jalan sebentar dari Pos 3 dan sampailah kita di puncak. Setelah tendanya dipasang,kita segera masuk karena udaranya/anginnya dingin sekali. Kita memakai 2 tenda. Masuk tenda.kita pun makan makanan yang udah dipesan yaitu nasi sayur dan Ayam goreng. Makan pun selesai dan kita pun shalat. Kita nata-nata tempat untuk tidur dan kita dengerin musik,lalu kita pun memutuskan untuk tidur. Perlu diketahui,kita semua ngga bisa tidur ! entah itu karena hawanya yang terlalu dingin atau karena para pendaki lain yang meniru suara hewan dan meneriakkan sesutu yang ga jelas -__- . Akhirnya kami pun memutuskan untuk bangun (walaupun aslinya kita ngga bisa tidur) dan shalat subuh. Kita pun keluar tenda untuk menyaksikan sunrise yang begitu indahnya dan merasakan hawa yang begitu dinginnya.
Ditengah dinginnya suasana dan indahnya sunrise,kita pun harus punya bukti dong kalo udah naik gunung. Caranya ya dengan foto. Jadi kita foto dengan background gunung,kita fotonya gantian-gantian hehe.
Selesai mengambil gambar,kita pun balik ke tenda untuk makan dan beres-bers. Selesai makan kita keliling ke sekitar bukit-bukit ngeliat pemandangan yang bagus.
|
by @anggiafandy
|
Setelah menjelajah bukit teletubbies,kita pun turun. Tunggu sampai kau lihat medan-nya,waw ! ternyata jalannya ngeri,lho kok kita ga tau? ya iyalah orang kita lewat situ udah malem jadi ngga kliatan apa-apa dan yang ada dipikiran cuma jalan terus jadi ga tau kalo medan-nya se serem itu. Well jalan untuk kita turun itu licin,tapi jujur aku lebih suka turun daripada naik wkwk. Karena licin,jangan tanya ada yang jatuh apa ngga..banyak ! hehe,aku jatuh sekali dan yang kasian adalah Ka Tata soalnya dia jatuh berkali-kali (wkwk sorry ya) :D . Aslinya turun itu ngga butuh tenaga yang besar seperti naik,kalo turun itu yang penting malah keseimbangan. Akhirnya dengan celana yang kotor habis jatuh kita pun sampai di bawah. Pergi ke kamar kecil,cuci muka,minum air,merasakan hangatnya matahari di Tapak Banteng,akhirnya untuk pertama kalinya aku naik gunung. Setelah barang-barang sudah masuk mobil,kita pun beranjak pulang. Pengalaman yang sangat luar biasa,kaki pegal,bau keringat,celana kotor itu istimewanya. Naik gunung itu bukan puncaknya yang penting,namun proses menuju puncaknya itu yang penting. Ada momen ketika kita kelelahan dan berhenti duduk untuk istirahat,lalu memandang ke bawah dimana kamu bisa melihat jalan raya yang ramai dipadati oleh pemudik yang mau liburan,pemukiman penduduk dan suara adzan. Itu benar-benar momen yang indah,bersyukur bisa menikmati momen itu,bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita. Sebenarnya Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar Rahman)
فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ